Organisasi file



Organisasi File

A. Organisasi File Tradisional

Organisasi file dihubungkan dengan pengaturan dari record dalam file secara fisik pada media simpanan luar. File dapat diorganisasikan secara urut (sequential organization) atau secara acak (random organization). Pengaksesan file dihubungkan dengan prosedur atau metode untuk mengakses record dari media simpanannya. Pengaksesan file dapat dilakukan secara urut (sequential access) atau secara langsung (direct access). Walaupun organisasi file dan pengaksesan file dipandang secara terpisah, biasanya pembahasan mengenai organisasi file menyangkut keduanya seperti berikut:

File urut (sequential file) merupakan file dengan organisasi urut (sequential organization) dan dengan pengaksesan secara urut (sequential access).

File urut (indexed sequential file) atau sering disebut dengan indexed sequential access method (ISAM) merupakan file dengan organisasi urut (sequential organization) dan dengan pengaksesan secara langsung (direct access file).

File akses langsung (direct access file) atau disebut juga dengan file alamat langsung (direct addres file) merupakan file dengan organisasi acak (random organization) dan dengan pengaksesan secara langsung (direct access).

Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi file tradisional atau konvensional.Disebut demikian karena telah ada sebelum struktur basis data dikembangkan.

Organisasi File Urut

Dalam organisasi file urut, tiap-tiap disimpan dengan urutan yang sudah tertentu. File urut ini kadang-kadang disebut juga sebagai file datar (file flat) karena tidak memberikan hubungan record yang berjenjang. Urutan dari record - record dalam file huruf biasanya yang ada dan yang disebut dengan field kunci (key field).

Organisasi File Urut Berindeks

Dengan organisasi file urut berindeks, record diatur secara urut pada media DASD. Untuk pengaksesannya secara langsung, tabel-tabel indeks perlu dibuat untuk tujuan menunjukkan alamat dari masing-masing record yang akan diakses.

Organisasi File Akses Langsung

Dalam organisasi file akses langsung, record diletakkan tanpa memandang urutannya. Tiap-tiap di SASD terletak pada alamat tertentu.Tiap-tiap record dapat diakses tanpa harus membaca dari record pertama, tetapi yang dimaksud hal ini dimungkinkan karena alamat dari record yang dikehendaki dapat ditentukan terlebih dahulu

Organisasi File Basis Data

Penekanan pada kegiatan pengolahan dn terletak pada kemampuannya untuk mengakses data dengan cepat serta efisien dalam penggunaaan media simpanan luarnya. Faktor yang memengaruhi ini adalah organisasi dari file data. Organisasi data secara konvesional dirasakan kurang mengena lagi karena berorientasi pada file. Itu artinya data cenderung hanya berhubungan dengan data yang lainnya dalam satu file, kurang ada hubungan dengan data lain yang berada di file lain. Sebagai akibatnya, integrasi data dengan file yang lainnya kurang dan sulit. Menyadari hal ini mulai dikembangkan metode-metode baru untuk organisasi file yang lebih , yang kemudian dikenal dengan organisasi filebasis data.

B.Struktur Data Berjenjang

Struktur data berjenjang (hierarchical data structure) atau disebut juga dengan nmaa struktur data pohon (tree data structure) menunjukkan hubugan antara data membentuk suatu jenjang, seperti pohon. Suatu pohon dibentuk dari berbgai elemen grup data yang berjejang yang disebut dengan node. Node yag paling atas atau level 1 disebut denga n akar (root). Tiap-tiap node dapat bercabang ke node-node yang lainnya.

Struktur Data Jaringan

Struktur data jaringan (network data structure) disebut juga dengam complex data structure. Kalau struktur data pohon tiap-tiap node tidak dapat mempunyai lebih dari satu orang tua: pada struktur data jarigan ini, tiap-tiap node dapat mempunyai lebih dari satu orang tua.

Struktur Data Hubungan

Struktur data hubungan (relational data structure) mempunyai dua karakteristik sebagi berikut.

File dalam bentuk tabel yang persis denga file urut.

Hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field kunci, bukan berdasarkan alamat atau pointer dalam record seperti pada struktur data pohon dan jaringan.

Maksud utama dari model struktur data hubungan ini adalah meletakkan semua hubungan data dalam bentuk tabel dua dimensi. Data dalam model ini dapat didentifikasikan dalam hubungan nyata terhadap item data yang ada dalam record. Ini merupakan keuntungan yang dibandingkan dengan model berjenjang tau model jaringan. Lebih lanjut akan lebih mudah bagi mereka yang merancang basis data menggunakan model hubungan. Akibatnya, model hubungan ini banyak dipergunakan dan dikembangkan mulai dari komputer-komputer mkkro sampai dengan komputer besar. Seperti telah disebutkan bahwa model hubungan ini menggunakan tabel dua dimensi yang menggambarkan hubungan antara data. Kolom dari tabel menunjukkan atribut (atribute) dari file. Atribut ini menujukkan item-item data atau field. Masing-masing baris data record dalam tabel basis data disebut dengan tuple.

C. Basis Data Management System

Data base management syistem (DBMS atau DMS) adalah paket perangkat lunak yang kompleks digunakan untuk memanipulasi basis data. Banyak sekali paket DBMS yang telah beredar. Untuk memilih paket mana yang tepat untuk digunakan. Ada beberapa kriteria yang baru diikuti. Kriteria-kriteria paket DBMS yang baik, di antranya harus mudah digunakan, kemampuanmembuka file pada suatusaat secara serentak, kecepatan pengolahnnya, kemampuan memodifikasi struktur data, kemampuan indexing, mempunyai query language, kemampuan hubungan dengan file yang lain, harga dari paket tersebut, serta dukungan purna jurnal apabila ada versi yang lebih baru.

D. Database Administrator

Database administrator (DBA) adalah orang yang bertanggunng jawab terhadap penanganan basis data dalam suatu organisasi. Umumnya, DBA bertanggung jawab terhadap area-area berikut.

1.Perancangan dan kordinasi secara keseluruhan dari database.
2.pengembangkan skema.
3.Bertanggung jawab atas terhadap keamanan dari basis dta.
4.menentukan organisasi dari data.
5.membuat dokumentasi sistem dan penggunaannya.
6.Menajdi penenganh antara pemakai dan manajemen.
6.Melatih dan mendidik personel yang berhubungan dengan basis data.
7.Bertanggung jawab terhadap seluruh operasi dari sistem dasar data.
8.Penerapan terhadap DBMS.
9.Pengetesan dan pmeliharaan dari sistem basis data.
10.Menerapkan prosedur darurat dalam kasus terjadinya kegagalan sistem atau kerusakan basis data.

Komentar

Postingan Populer