Pengambilan Keputusan Manajemen




Pengambilan keputusan manajemen

A. Tipe Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya dalam organisasi. Tingkatan manajemen dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu manajemen tingkat bawah (tingkat operasional), manajemen tingkat menengah (tingkat taktik), dan manajemen tingkat atas (tingkat strategis).
Kegiatan-kegiatan manajemen memengaruhi pengolahan informasi karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Perencanaan strategis (strategic planning) merupakan kegiatan manjemen tingkat atas.
2. Pengendalian manajemen (management control) merupakan kegiatan manajemen tingkat
menengah.
3. Pengendalian operasi (operational control) merupakan kegiatan manajemen tingkat bawah.

B. Tipe Keputusan Manajemen

Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran. Kegiatan dilaksanal setelah keputusan diambil. Keputusan yang dilakukan oleh manajer tineke bawah sifatnya adalah rutin dan berulang-ulang yang
disebut dengan istilah terprogram (programmed) atau keputusan terstruktur (structured decision Terprogram bukan berarti keputusan yang dibuat oleh komputer melalui suatu program komputer, tetapi berupa suatu kumpulan prosedur yang dilakukan berulang-ulang. Keputusan pada tingkat yang lebih tinggi sifatnya adalah lebih tidak terprogram atau lebih tidak terstruktur. Secara ringkas, keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam
tiga tipe sebagai berikut:

1. keputusan terprogram (programmed decision) atau keputusan terstruktur
(structured decision);
2. keputusan setengah terprogram (semi programmed decision) atau
keputusan setengah terstruktur (semi structured decision);
3. keputusan tidak terprogram (non programmed decision) atau keputusan
tidak terstruktur (unstructured decision).

C. Peran Manajemen

Menurut Henry Mintzbreg, ahli manajemen dari kanada, manajer mempunyai beberapa peran yang diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu peran hubungan personal (inter Personal), peran informasi (informational), dan peran keputusan (decisional).Peran interperpersonal, yaitu peran hubungan personal dapat terdiri atas figure kepala (figure
head)pemimpin (leader), dan sebagian penghubung (liaison). Sebagai figure kepala (,figure head), manajer mewakili organisasi untuk kegiatan – kegiatan di luar organisasi. Sebagai pemimpin (leader), manajer mengoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-bawahannya, Sebagai penghubung (liaison) manajer menghubungkan personal￾personal di semua tingkatan manajemen Peran informasi (informational), yaitu peran dari manajer sebagai pusat saraf (nervecenter) organisasi untuk menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator) informasi ke seluruh perso di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
Peran keputusan (decisional) yang dilakukan oleh manajer adalah entrepreneur, orang yang menangani gangguan (disturbance handler), orang yang mengalokasikan sumber-sumber daya (resource allocator) organisasi, dan negosiator (negotiator) jika terjadi konflik dalam organisasi.
Untuk menjalankan peranannya, manajer-manajer di organisasi membutuhkan sistem informasi.

D. Gaya Kognitif Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan bukan proses satu aktivitas saja, tetapi melewati beberapa aktivitas. Herbert Simon, ahli kognitif pemenang nobel, memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan, yaitu intelligence, design, choice, dan implementation. Tahap pertama,
yaitu intelligence adalah tahap pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahannya. Pada tahap pertama ini, informasi yang dikumpulkan dapat diperoleh dari sistem informasi manajemen. Tahap kedua, yaitu design adalah tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah. Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system yang memberikan banyak alternatif pilihan solusi yang
dapat dipilih. Tahap ketiga, yaitu choice adalah tahap memilih solusi dari alternatif-alternatif yang disediakan. Tahap ini juga dapat dilakukan dengan memilih alternatif￾alternatif solusi yang disediakan oleh decision support system. Tahap keempat, yaitu implementation adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

Komentar

Postingan Populer